Senin, 29 November 2010

Senin, 29/11/2010

Hari kamis motor saya mogok lagi tidak bisa distarter. Motor ini  saya beri nama le bleu yang berasal dari bahasa perancis artinya si biru. Anehnya le bleu tidak punya kick starter jadi kalau mogok terpaksa di dorong. Jadi saya minta tolong satpam kantor untuk mendorong yang diiringi pandangan penuh cemooh  dari teman-teman kantor. Saya akan membawa le bleu ke bengkel resmi yang jaraknya lebih kurang satu jam dari kantor. Kemudian di tengah jalan motor saya mati lagi. Setelah menelan rasa percaya diri yang masih tersisa, saya minta tolong dorong pada abang-abang di pinggir jalan.

Di perjalanan menuju bengkel, mobil di depan saya tiba-tiba bergerak ke kanan seperti menghindari sesuatu. Jalannya cukup kecil sehingga saat mobil itu bergerak ke kanan dia mengambil jalur yang berlawanan arah dan bahkan trotoar, dan di trotoar itu ada orang gila yang sedang jalan. Orang gila itu langsung terguling ketika ditabrak mobil. Mobilnya tidak berhenti dan terus saja berlalu. Orang gilanya berdiri lagi dan terdiam sebentar melihat ke arah mobil, kemudian melanjutkan perjalanannya. Waktu itu jam 14.00 dan jalanan sedang sepi. Saya tidak berhenti karena takut motor saya tidak bisa nyala lagi dan sepertinya orang gilanya tidak apa-apa. Tetapi kejadian ini membuat saya shock. Kenyataanya tidak ada lobang di jalan yang harus membuat mobil tadi menghindar ke kanan. Apakah mobil itu sengaja menabrak orang gila tadi? Apakah ini berarti lain kali kalau saya melihat orang gila harus saya tabrak juga?  

Hari jumat tidak ada kejadian istimewa yang bisa diceritakan selain saya pergi solat jumat lebih awal dari biasanya. Sesudah itu, saya merasa wajah saya bersinar sepanjang hari karena telah menjadi manusia yang alim dan bertaqwa pada penciptanya.

wajah yang bersinar

Sabtu sore saya ke rumah Medi. Kemudian kami memutuskan untuk nonton Harry Potter di Deli Plaza. Walaupun sudah pernah membaca bukunya, tetapi filmnya terasa agak membingungkan. Mungkin ini karena gangguan suara-suara dan seliweran orang yang keluar masuk bioskop ditambah Medi di sebelah saya membuat saya tidak bisa berkonsentrasi. Kemudian tiba-tiba film selesai dan sudah jam 23.00 dan di luar hujan deras. Saya bilang kita tetap harus pulang menerobos hujan karena sudah larut malam dan tidak enak sama orang tuanya. Medi bilang tunggu sebentar, kemudian mengambil sebuah bingkisan dari tasnya. Katanya ini kado ulang tahun saya. Saya tanya apa boleh buka di sini kadonya, dia bilang nanti saja di rumah. Saya bilang terima kasih kemudian kami berdua lari ke parkiran hujan-hujanan. Untunglah kali ini le bleu tidak mogok. Kemudian saya mengantar Medi ke rumahnya dalan keadaan menggigil kena hujan, setelah itu saya pulang.


Selasa, 23 November 2010

Dari Selasa Sore

Dari selasa sore:

Horeee, akhirnya bisa ngeblog lagi! Mudah2an blog ini masih ada yang baca. Udah lama banget gak buka blog. Pesan terakhir sebelum nyari wangsit saya janji bakal balik lagi bulan april, dan saya cuma nulis sekali bulan juli, dan sekarang sudah november,  berarti saya terlambat 7 bulan! Sebentar lagi janin di perut ini segera lahir dan akan dijodohkan dengan tamiyem  #krikkrikkrik.

Ternyata ngeblog itu susah. Biasanya waktu lagi jalan dan tiba2 kepikiran atau ngelihat hal-hal aneh dan lucu, saya niat dalam hati bakal nulis tentang ini di blog. Tapi begitu di depan komputer, malesnya kumat, lebih senang browsing hal2 yang gak bermanfaat. Apalagi sejak mulai ngantor, kalo sampe rumah bawaanya pengen tidur aja. Padahal dulu waktu mulai blog ini (Juli 2009) komitmen saya bakal terus ngeblog minimal sebulan sekali. Dan ternyata komitmen itu cuma bertahan sebulan heheheh... setelah itu blog ini bisu sampai bulan november 2009. Begitu seterusnya, nulis di blog sesempatnya aja, melanggar komitmen di awal. Sekarang ini juga nulis sekalian ngetes: masih ada yang baca gak? kalo ada yang baca, bakal ngasih komen gak? Awas loh kalo gak komen saya gak mau nulis lagi. 

#diunfollowmassal

#lokiratwitter

#lagianfollowercumadikitgakbisadibilangmassal

#curcol

Saya punya masalah sama yang namanya komitmen. Ketika saya mulai melakukan sesuatu, saya sering membuat target yang tinggi, mimpi2 fantastis, dan berjanji akan setia sampai target itu tercapai. Tetapi kesetiaan itu hanya saya berikan di awal2 saja. Cepat sekali semangat yang menggebu2 tadi hilang setelah sebulan saya kerjakan. Contohnya, saya ikut grup di Flickr untuk selalu ngirim foto tiap hari selama 365 hari, melewati hari ke sepuluh mulai males dan sekarang hampir tidak pernah lagi. Niat saya untuk bikin tulisan2 yang berbobot dan sedikit ilmiah (terinspirasi teman kuliah) untuk latihan menulis essay aplikasi beasiswa, cuma sekali doang dan abis itu males karena ribet dan kapasitas otak tidak memenuhi hehehehe... Belum lagi niat belajar bahasa perancis, olahraga tiap minggu, dan lain-lain. Semuanya panas2 tai ayam.

Kata teman saya yang psikolog, saya terlalu berorientasi ke hasil dan tidak menghargai proses, padahal katanya proses itu lebih penting dari hasil. Yah, coba dia ngomong kayak gini sama temennya temen saya yang dapet duit dari hasil gigolo dan dari situ dia bisa beli mobil dan liburan tiap bulan. Enak banget ya, saya juga mau  #menamparpipisendiri. Kadang saya juga mikir, apa saya udah ketuaan ya untuk punya mimpi fantastis kayak gitu. Harus mempelajari sesuatu dari awal (btw, saya ini tipe orang yang kalo melakukan sesuatu itu harus dari awal dulu dan melakukannya step by step sesuai urutan. Apa ya istilah psikologinya, lupa) dan menyita banyak energi, padahal di umur segini katanya tubuh kita bukan lagi di set untuk belajar, tapi untuk bekerja.  Hhhhhhhh.....

Anyway, sekilas info. Sekarang saya udah kerja di Medan. Balik lagi tinggal sama ortu. Masih tetap ganteng? dan sekarang gantengnya dewasa?. Udah nggak sama Pram. Sekarang sama Medi. Bukan Medinya Vio.

Daannnnn.... menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan saat ini, blog ini ganti nama jadi

*drumroll* 

"Hadirin sekalian... Kita tampilnya!!!

*drumroll lagi*

TRANSUMATRA

*tepuk tangan bergemuruh*


Maaf garing.

Harapan terakhir, mudah2an ke depannya transumatra lebih rajin nulis blog dengan gaya tulisannya yang sudah menjadi ciri khas dan dinanti2 penggemar. 

Sekali lagi maaf, tulisan ini sangat garing. Tapi ini selasa sore, alter egonya transumatra, padahal transumatra juga alter ego yang punya blog. Jadinya personaliti dalam personaliti dalam personaliti. Jadinya, maaf garing. Mudah2an besok transumatra mau nulis.

Salam

Rabu, 21 Juli 2010

Rabu, 21/07/2010

Hari ini Kamis di pertengahan Juli. Saya berangkat ke kantor seperti biasa. Mengerjakan pekerjaan rutin yang frekuensinya antara ada dan tiada. Jam 12.00 istirahat siang dan saya makan siang. Setelah makan siang saya ke  bendahara mengambil bonus pertengahan tahun.  Bonusnya sebesar satu bulan gaji. Setelah dihitung ternyata bonus itu akan habis untuk membayar hutang.

Jam 17.00 saya pulang. Di jalan saya melihat baliho kampanye calon walikota Medan. Yang pria keturunan cina memakai batik dan yang wanita memakai jilbab. Tulisannya “SEKARANG SAATNYA”. Sekarang saatnya? Saat untuk apa? Baliho tersebut harusnya sudah diturunkan bulan lalu karena pilkada sudah berakhir. Dan pasangan pada baliho tersebut kalah. Kabarnya pemenangnya adalah preman.

Malamnya saya makan malam di depan TV, acara yang diputar adalah Take Me Out Indonesia. Kemudian saya merasa mual padahal makanan di piring masih ada setengahnya. Saya masuk ke kamar dan menyalakan computer, berselancar di dunia maya. Setelah membuka beberapa situs porno saya mengantuk. Jam dinding menunjukkan sekarang jam 23.00. Saat memejamkan mata saya teringat dengan tulisan pada baliho. SEKARANG SAATNYA. Sekarang saat untuk apa? Saya bangkit dan mematikan lampu dan menghidupkan kipas angin. Kemudian saya merebahkan badan dan mencoba tidur.

Senin, 01 Maret 2010

Senin, 01/03/2010

Selama sebulan ini saya akan bertapa mencari wangsit. Blog, twitter, facebook, ym dan formspring akan ditinggal sementara.

Selain itu, saya juga ingin mengirimkan lagu dibawah ini untuk seseorang.




Sampai jumpa di bulan April!!!

Kamis, 25 Februari 2010

Kamis, 25/02/2010

Februari adalah bulan penuh cinta dan berwarna merah jambu. Orang bijak mengatakan cinta adalah universal bukan hanya antara sepasang kekasih dan saya yang jomblo tetap berhak merayakan bulan ini. Jadi saya mengisi hari-hari saya di awal Februari dengan memutar dvd dan menonton film-film bertema cinta seperti 3 Idiots (cinta kepada sahabat), Sherlock Holmes (cinta kepada teka-teki), 500 Days of Summer (cinta kepada wanita jalang), dan Phobia 2 (cinta kepada film horor). Baiklah, sesuai tema bulan ini saya akan menceritakan suatu dongeng tentang cinta.

Pada zaman dahulu kala, ketika sungai-sungai belum mengering dan Mbak Mega masih berkuasa, tersebutlah seorang anak muda yang lugu dan berhati mulia bernama Trans. Trans berkenalan dengan seseorang berparas jelita sebut saja Y dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Di pertemuan ketiga dia mengungkapkan perasaannya kepada Y tetapi Y hanya menganggapnya teman biasa. Trans patah hati, dia tidak sanggup hanya menjadi seorang teman bagi Y. Akhirnya dia menuliskan sebuah surat perpisahan kepada Y karena takdir membawa Trans pergi ribuan kilometer demi mencari sesuap nasi di negeri seberang.

Tetapi Trans adalah pemuda yang gigih. Dia terus menghubungi Y hingga Y pun luluh dan menerima cintanya. Mereka menjalin cinta jarak jauh. Komunikasi dilakukan dengan mengirimkan burung-burung merpati. Satu bulan pertama hubungan mereka berjalan sangat indah. Namun Trans adalah pria bermulut manis. Dia selalu mengatakan betapa dia merindukan Y dan berharap Y selalu ada disampingnya. Dan Y mempunyai jiwa yang lemah untuk mempercayai seluruh ucapan Trans. Di bulan kedua Y mengatakan bahwa dia sudah mengirimkan surat pengunduran diri dari tempat kerja dan siap terbang ribuan kilometer demi menyusul Trans. Trans terperanjat tidak menyangka Y senekat itu. Dia tidak siap untuk mempersunting Y karena merasa belum mapan. Dia melarang Y menyusulnya. Y merasa dipermainkan dan hatinya hancur.

Sejak saat itu hubungan mereka menjadi tidak harmonis. Y mulai tidak mempercayai Trans dan komunikasi antara mereka semakin berkurang. Semakin jarang terlihat merpati hinggap di jendela kamar mereka. Di bulan ketiga mereka sering bertengkar. Y mulai melihat sifat-sifat negatif Trans dan begitu pula sebaliknya. Y curiga Trans selingkuh dan Trans merasa cintanya kepada Y mulai hilang. Akhirnya di bulan ke empat Trans memutuskan Y. Dan itulah akhir kisah asmara antara Trans dan Y.

Jadi, para pembaca sekalian, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik dari dongeng di atas. Inti dari tulisan yang sangat panjang ini dan ingin saya sampaikan kepada Anda adalah “Love will find you if you try”. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Peace, love, and g4uL

Senin, 22 Februari 2010

Selasa, 23/02/2010

Masih di bulan Januari di suatu Senin yang berangin sepoi-sepoi, saya mengendarai sepeda motor ke Medan Plaza. Motor ini saya pinjam dari sepupu. Koplingnya sedikit bermasalah sehingga tiap lampu merah atau jalanan macet maka mesinnya mati. Starternya juga rusak jadi harus menggunakan starter kaki untuk menghidupkannya. Akibatnya saya terlambat menemui Rita yang sudah setengah jam menunggu.

Kemudian saya membeli tiket Rumah Dara seharga Rp 30.000. Di dalam bioskop Rita selalu menutup matanya dan protes karena saya menjebaknya melihat film yang sangat sadis. Saya bilang itu hanyalah film dan setiap daging yang terkoyak dan darah yang tercecer adalah palsu. Malamnya Rita mengirim sms bahwa dia tak bisa tidur karena terngiang adegan Rumah Dara. Saya bilang jangan terlalu memikirkan film tersebut karena sebenarnya kehidupan nyata jauh lebih menyeramkan dan kejam dibanding Rumah Dara, misalnya kasus mutilasi yang dilakukan Babe terhadap anak jalanan.

Hari Selasa saya bangun jam 08.00 kemudian saya minum teh kemudian saya tidur lagi. Kemudian saya makan siang kemudian saya tidur lagi. Beginilah kehidupan sehari-hari saya sekarang ini. Kemudian saya merasa bosan dan mengambil kamera. Saya menjulurkan kamera ke samping dan mengambil foto saya sendiri untuk melengkapi koleksi foto di folder narsisme. Hasilnya saya pindahkan ke komputer dan setelah mengamati foto tersebut selama beberapa saat, saya merasa terhenyak. Foto ini menunjukkan suatu ilusi optik.


Dapat dilihat pada foto bahwa tangan kanan saya terlihat berotot sedangkan yang kiriterlihat kurus. Dengan bantuan Photoshop saya membagi foto tadi menjadi dua bagian.



Bagian sebelah kiri menunjukkan belahan badan seorang finalis L Men dan belahan yang kanan adalah belahan badan tukang becak. Seorang finalis L Men mempunyai masa depan yang cerah dan hidup berlimpah materi hanya dengan pekerjaan ringan (contoh: foto model, pemain sinetron, gigolo, dll) sedangkan tukang becak hidupnya penuh kerja keras menggenjot becak dari satu tempat ke tempat lain mengantarkan penumpang demi sesuap nasi. Renungan ini tak dapat dihindari lagi, saya harus membuat suatu resolusi penting dalam hidup. Finalis L Men di tangan kanan dan tukang becak di tangan kiri. Tanpa bermaksud merendahkan, saya tidak mau tukang becak, yang saya inginkan adalah menjadi Finalis L Men. Kemudian saya menyusun rencana latihan beban untuk memperoleh tubuh berotot yang saya idam-idamkan.

Keesokan paginya saya bangun jam 08.00 kemudian melakukan sit up dan push up masing-masing 40 kali. Hal ini tidak pernah saya lakukan sebelumnya tetapi hari ini adalah hari yang baru dan saya ingin menjadi manusia yang baru. Saya sebagai manusia yang baru ingin menguasai bahasa Perancis, jadi saya pergi ke Gramedia dan membeli beberapa beberapa buku pelajaran bahasa Perancis. Saya berharap suatu hari nanti bisa melanjutkan sekolah di Sorbonne (baca Serpong). Saya juga membeli beberapa buku persiapan TOEFL karena untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri membutuhkan nilai TOEFL yang tinggi.


Di rumah saya membaca beberapa buku tadi, ternyata sulit sekali. Sampai saat ini bahasa Perancis yang saya ingat di luar kepala hanyalah "Je t'aime" dan "Putain de merde". Akhirnya saya menyerah dan melemparkan buku itu. Kemudian saya melupakan semua resolusi yang saya buat sebelumnya dan menyalakan komputer dan main game World at War sampai jam 02.00 malam. Kemudian saya tidur dan bangun siang.

Senin, 15 Februari 2010

Senin, 15/02/2010

Pada suatu hari yang cerah di bulan Januari, saya dan keluarga berpesiar ke Siantar. Abang saya baru beli rumah dan kami mengundang diri kami sendiri untuk melihat rumah barunya. Rumahnya sederhana, dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Tipikal rumah pegawai level rendah, namun cocok untuk pengantin baru. Jam 21.00 kami berkeliling melihat kehidupan malam di kota Siantar. Setelah makan durian kami tidur di ruang tamu ditemani nyamuk-nyamuk nakal.

Abang dan istrinya tersenyum bahagia di depan rumah baru

Keesokan harinya kami ke Danau Toba. Kakak-kakak saya sibuk dengan anak-anaknya yang masih balita. Ada yang main bebek, ada yang nyemplung, ada yang nangis. Kemudian tiba-tiba langit mendung dan hujan turun deras sekali. Kami harus berteduh di pondok kedinginan. Keponakan saya bibirnya membiru dan tubuhnya menggigil. Mata saya berkaca-kaca karena kamera saya basah. Untunglah tidak rusak.

Danau Toba dengan efek HDR

Setelah hujan reda kami bergerak ke atas, rumah pengasingan Bung Karno. Kemudian kami foto-foto. Abang saya teringat pada foto yang pernah saya unggah di Facebook. Foto saya dan sepupu yang diambil ketika kami liburan di sini 20 tahun lalu. Abang saya menyuruh saya dan sepupu untuk berfoto berdua lagi demi menghidupkan kembali kenangan masa lalu.

Dulu dan sekarang

Seperti Anda lihat pada foto di atas, tentu saja upaya kami tidak berhasil. Foto saya dan sepupu yang sekarang berbeda dengan 20 tahun lalu. Wajah kami terlihat penuh dosa. Danau Toba yang sekarang berbeda dengan 20 tahun lalu. Pohon-pohonnya banyak yang ditebangi. Dunia yang kami tinggali sekarang berbeda dengan 20 tahun lalu. Dunia yang kami tinggali sekarang penuh pura-pura.

Jam 15.00 kakak saya mulai belanja oleh-oleh khas Danau Toba, yaitu baju kaos bertuliskan Lake Toba. Jam 17.00 kami tiba di rumah abang saya. Jam 21.00 kami tiba kembali di rumah.

Kamis, 04 Februari 2010

Paranormal Activity

Saya sedang duduk-duduk di teras sambil merokok dan Pupu duduk di sebelah memulai percakapan. Atau lebih tepatnya memulai kuliah karena Pupu yang lebih banyak berbicara dan saya hanya menanggapi dengan “oh…”, “hmm…”, “terus…” karena tidak tertarik / menghormati Pupu agar dia tidak terlihat seperti orang gila yang sedang berbicara sendiri. Sialnya, Pupu tidak melihat bahasa tubuh saya yang menunjukkan kebosanan (misalnya; menguap, main hp, dll) sehingga kuliah ini tidak berhenti sampai dua jam kemudian.

Bukan apa apa, sulit bagi saya untuk mempercayai ucapan seorang mantan-pecandu-heroin/shabu-sekarang-jadi-pecandu-ganja. Tidak percaya bukan dalam arti yang dikatakan Pupu adalah bohong, tetapi narkoba telah merusak kemampuan berpikir nalarnya sehingga tidak bisa membedakan mana ilusi dan mana kenyataan. Mungkin dia pernah membaca sebuah cerita di buku, atau mendengar cerita seorang teman, atau menonton film, atau melihat di televisi, dan entah bagaimana hal-hal tersebut dia yakini kebenarannya. Dan hal-hal tersebut sudah pernah dia ceritakan beberapa hari sebelumnya, dan beberapa hari sebelumnya, dan beberapa hari sebelumnya, terkadang saya ingin menampar-nampar pipinya dan membenamkan kepalanya ke dalam bak agar mampu berpikir jernih.

Supaya Anda bisa menilai apakah yang dikatakan sepupu ini adalah benar-benar ada di dunia nyata dan bukan sekedar ilusi, saya akan berbagi ceritanya di sini. Pupu dan Ispu mempunyai bisnis/usaha di bidang sumber daya manusia, tetapi usaha yang mereka geluti sedang mengalami krisis/ menjelang kebangkrutan, sehingga Pupu tertarik pada bidang usaha lain, yaitu perdagangan benda-benda mistis. Berikut adalah nama-nama benda yang pernah dia ceritakan beserta penjelasannya (yang saya ingat):

  1. Bambu Petuk; yaitu bambu yang mempunyai khasiat memperlancar usaha Anda.
  2. Kantong Macan; yaitu kantong yang terbuat dari kulit macan. Kantong mistis ini dapat membuat pemakainya menghilang. Selain itu ia juga bisa membuat si empunya berpindah tempat ke mana saja sesuka hatinya. Jadi mirip-mirip jubah Harry Potter dikombo dengan pintu kemana saja Doraemon dengan bentuk yang lebih shopisticated dan motif kulit macan. Harganya puluhan miliar rupiah dan kabarnya para koruptor buron yang menghilang tanpa jejak telah menggunakan si kantong macan ini.
  3. Giok atau Jade; yaitu batu yang berasal dari tanah Cina. Sama seperti bambu petuk, giok bermanfaat sebagai penglaris atau memperlancar usaha. Giok ini juga dapat menurunkan suhu ruangan sehingga kamar yang ada Giok di dalamnya tidak perlu AC lagi.

Selain itu Pupu juga menceritakan beberapa pengalaman gaibnya dalam bertemu makhluk halus yang tidak jadi saya tulis di sini, karena tiba-tiba sekarang bulu kuduk saya merinding, hiiii……

Gambar bambu petuk, kantong macan, dan giok yang saya dapat dari internet

Anyway, mungkin karena prospek usaha perdagangan benda-benda mistis ternyata tidak semanis yang dibayangkan, beberapa waktu kemudian Pupu menceritakan kepada saya suatu prospek usaha mistis lainnya. Jadi, Pupu bertemu orang pintar (OP) dan OP ini menawarkan jalan pintas untuk mendapatkan uang. Bukan dengan cara ngepet atau memelihara tuyul, kalau itu yang Anda pikirkan. Cara yang ini lebih elegan walaupun sama tidak masuk akalnya dengan babi ngepet atau tuyul. Pupu diminta untuk mengumpulkan uang seratus rupiah (yang kertas, bukan yang koin) sebanya 500 lembar. Dengan perantara OP ini, uang seratus rupiah tadi dengan bantuan alam gaib akan disulap menjadi uang seratus dolar. Seratus dolar dikali 500 lembar dikali dengan nilai kurs sekarang, tentu saja nilainya membuat Pupu tergiur. Jadilah Pupu berburu uang kertas seratus rupiah yang sekarang sudah langka, apalagi syaratnya uang tersebut tidak boleh lecek karena katanya uang dolar lecek tidak diterima money changer.

Pada Hari H, Pupu mengundang OP ke rumah dan mengenalkannya pada saya. Kemudian Pupu meminta OP untuk menggendam para pembuat keputusan di kantor saya agar penempatan kerja saya bisa tetap di Jakarta. Saya kaget, “Apa-apaan ini! Kenapa saya dilibatkan”. Kemudian saya mengamuk dan membuang dupa-dupa yang mereka bawa. Tentu saja saya tidak benar-benar mengamuk dong, mana berani. Tapi saya benar-benar geram melihat kegilaan mereka. Malamnya, Pupu, Ispu, beserta OP pergi ke daerah Bogor untuk melakukan proses (ritual) pergantian uang kertas seratus rupiah tadi menjadi dolar. Pupu memaksa saya ikut, tapi kali ini dengan tegas saya menolak ajakan mereka. Besok paginya saya melihat Pupu pulang tidak dengan wajah gembira. Sepertinya usaha mereka tidak berhasil.

Di lain hari, Pupu juga pernah mengajak seorang tukang pijat merangkap bekam (TPMB) ke rumah. Setelah melakukan proses pijit memijit, bekam membekam (saya taruh foto bekamnya paling bawah. Warning: disturbing picture), cerita punya cerita, ternyata TPMB juga memiliki kekuatan cenayang. Kemudian Pupu meminta TPMB melihat kehidupan cinta saya. Yang terjadi berikutnya adalah TPMB memegang tangan saya, tangannya bergetar-getar merasakan aura saya. Dia bilang kemungkinan saya kawinnya lama bahkan tidak kawin-kawin karena kadakuwarsa. Apaaa??? Emangnya saya makanan bisa kadaluarsa!!! Dia bilang masalahnya saya beberapa kali membuat orang patah hati dan orang-orang tersebut mengutuk saya bahkan sampai mengguna-gunai saya. Busyet!!! Yang ada juga saya yang sering ditolak.

TPMB bertanya, apa saya pernah pacaran dengan seorang wanita berkulit putih? Saya iyakan saja, karena saya ingin melihat seberapa jauh kemampuan mengarang indahnya.

“Rambutnya panjang, hitam.”

Ya iyalah, masak warna kuning, emangnya Megaloman.

“Rambutnya belah tengah. Mukanya mirip artis. Anu… Lupa namanya… Fitri…”.

Siapa ya, artis namanya Fitri???

“Kamu pacaran sama dia. Terus kamu pernah dikasih makanan yang udah diguna-guna. Kalau dia gak dapat kamu, orang lain juga gak bisa. Walaupun kamu sekarang udah mutusin dia tapi kamu masih “digantung” sama dia. Kamu harus diobatin“.

Wew, serem juga ceritanya TPMB ini. Apalagi Pupu sama Ispu dari tadi terus menakut-nakuti. Saya jadi penasaran, perasaan mantan saya tidak mirip artis. Fitri siapa?

“Itu… Cinta Fitri”.

Halah, ternyata bisa juga ini mbah dukun mengarang indah.

  1. Gambar Pupu sedang dibekam


Selasa, 02 Februari 2010

Selasa, 02/02/10

Jadi, sekarang saya sudah di Medan. Hari demi hari saya lalui seperti hari-hari lainnya. Tidak ada yang luar biasa. Langit masih tetap biru dan matahari masih terbit dari timur. Saya mengantuk. Beberapa hal-hal yang akan saya ceritakan tentang Medan mungkin Anda juga sudah tahu:
  1. Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara.
  2. Tidak ada perbedaan waktu antara Medan dan Jakarta yang berarti jika Jakarta sedang jam 16.00 maka di Medan juga sama.
  3. Tidak ada yang namanya bahasa Medan, yang ada hanya dialek Medan. Jadi jika Anda bertanya, "Apa bahasa Medannya aku cinta kamu?" saya hanya akan memberikan pandangan mencemooh dan tidak akan menjawab pertanyaan bodoh itu. Tetapi ada beberapa kata yang artinya berbeda (misalnya; kereta = sepeda motor, pajak = pasar). Jangan kaget kalau orang Medan bilang "Saya punya mobil dan dua kereta".
  4. Orang Medan kalau berbicara terdengar kasar tetapi sesungguhnya hati kami lembut. Pada umumnya kami menganut paham "say what you mean and mean what you say". Biasanya ketika berbicara kami langsung ke inti pembicaraan dan tidak berputar-putar terlebih dahulu.
  5. Tidak semua orang Medan bersuku Batak, dan tidak semua orang Batak beragama Kristen dan makan babi.
  6. Starbucks dan waralaba bergengsi dari luar tidak digemari karena kami tidak makan gengsi. Kami makan makanan dengan harga murah dengan porsi banyak.
  7. Ada banyak orang Cina dan mereka fasih berbahasa Hokian/Mandarin dan umumnya hanya bergaul kepada sesama Cina, dan kami benci karena kami tidak mengerti bahasa mereka.
  8. Dalam seminggu biasanya mati lampu sampai tiga kali dan kami sudah terbiasa. Kalau dalam seminggu tidak ada mati lampu berarti PLN sedang berulang tahun. Sebenarnya saya bisa menguraikan analisa panjang lebar tentang hal ini tetapi hanya akan memamerkan tingkat intelektualitas saya saja, bukan itu tujuan saya menulis blog.
  9. Bika Ambon berasal dari Medan, tetapi sekarang pamornya sudah kalah dengan Bolu Meranti. Dan kalau Anda titip oleh-oleh harap transfer uang dulu ke rekening saya. Bukan karena saya tidak ada duit, saya ini orang kaya, tetapi karena saya pelit, bukan Anda.

Setelah tinggal dengan orang tua saya merasakan bahwa masakan ibu saya tidak enak. Jauh lebih enak masakan warteg di dekat kosan dulu. Dan saya sering mengeluh dengan ibu, dan bapak bilang saya anak durhaka. Untunglah saya tidak menjadi batu. Kemudian ibu saya bilang rahasia masakannya tidak enak adalah karena dia tidak pernah memakai MSG ke dalam masakan. Masakan di warteg telah ditaburi bubuk MSG dan dia bilang saya telah kecanduan. Saya sedang memegang gelas, dan kenyataan ini sungguh mengejutkan sehingga gelas di pegangan saya terlepas dan jatuh ke lantai berkeping-keping. Berarti selama delapan tahun berpisah dengan orang tua saya telah menjadi korban MSG yang merusak jaringan sel syaraf pusat, pantas saja nilai-nilai kuliah selalu rendah.

Jumat, 29 Januari 2010

Jum'at, 29/11/2010

Satu minggu ini adalah minggu terakhir di Depok. Sabtu sore Pram, Kepu, Pacar Kepu, dan saya pergi ke Depok Town Square menonton film Suster Keramas. Film ini dibintangi artis terkenal dari Jepang, Rin Sakuragi. Keluar dari bioskop saya mengatakan pada Pram bahwa volume otak saya berkurang 50%, dan Pram juga merasakan hal yang sama. Tetapi saya menenangkan Pram dengan mengatakan bahwa manusia normal hanya menggunakan 10% dari kapasitas otaknya, bahkan Einstein hanya menggunakan 15% saja, jadi kami masih punya cadangan otak 40% lagi. Kemudian kami berempat makan di rumah makan Jepang dan dilanjutkan dengan karaoke selama dua jam di NAV Margo City. Ketika kami pulang jam menunjukkan pukul 12.00 dan di luar hujan lebat. Kami menempuh jalan raya menggunakan motor dalam keadaan basah kuyup.


Hari senin Pram menelepon mengatakan kalau dia demam yang mungkin disebabkan; a) masuk angin karena kehujanan, b) keramas malam-malam karena kehujanan, c) kombinasi keduanya. Saya menyarankan dia segera ke dokter agar sakitnya tidak tambah parah dan berakibat fatal. Jangan sampai ada legenda Pramugari Keramas. Hari selasa dan rabu Pram tidak masuk kerja karena sakit dan saya ke rumahnya menemaninya selama lima jam dan satu jam.


Hari Kamis saya ke Mesjid Dian Al-Mahri, lebih dikenal dengan Mesjid Kubah Emas, di daerah Cinere bukan dengan niat beribadah, tetapi untuk mengambil foto mesjid itu. Ternyata setelah saya pergi ke sana mesjidnya tutup, sepertinya Tuhan tidak meridoi niat saya yang kurang baik. Untunglah saya masih bisa mengambil beberapa foto mesjid dari luar.


Hari Jumat saya ke Cengkareng mengambil penerbangan jam 16.00. Saya akan pulang ke Medan dan mungkin tidak kembali lagi ke Jakarta. Di pesawat saya menangis terisak tetapi dalam hati saja karena malu kalau nangis beneran, apalagi di sebelah saya ada bapak-bapak gendut yang katanya juri untuk audisi Indonesian Idol di Medan. Suara saya memang merdu tapi suara tangisan saya tidak. Kemudian saya mengeluarkan kamera dan mengambil foto awan/gunung/laut, dan sepertinya saya telah memotret Gunung Kerinci, tetapi mungkin juga itu gunung lain.


Jumat malam saya sampai di rumah dan mencium tangan ibu dan ayah. Kemudian saya teringat kutipan dari film The Curious Case of Benjamin Button, "it's a funny thing about comin' home. Looks the same, smells the same, feels the same. You'll realize what's changed is you."

Sabtu, 23 Januari 2010

Sabtu, 23/01/2010

Selasa jam 05.00 saya terbangun karena sms yang dikirimkan oleh Pram; "Abang, aku mau terbang. Pamit ya". Saya balas, "Selamat bekerja dan carilah duit yang banyak". Kemudian saya bangun dan membuat teh manis hangat, meminumnya sampai habis. Setelah itu saya membersihkan tempat tidur. Kemudian saya mengambil sapu dan membersihkan rumah. Jam 07.00 saya mengambil pakaian kotor yang telah mengalami fermentasi selama beberapa hari, saya masukkan ke dalam ember dan merendamnya dengan air dan detergen. Setelah mencuci pakaian, saya berjalan ke dapur dan memasak nasi dan lauk pauk selama satu jam. Saya merasa sangat capek.

Jam 09.00 saya menyalakan televisi dan menonton infotainment Was Was dan Insert Pagi back to back selama dua jam. Ada artis yang cerai dan kawin. Ada artis yang tidak begitu terkenal. Ada artis yang baru terkenal. Saya merenung, apa manfaat tontonan ini, kenapa saya menontonnya? Kemudian saya teringat bahwa saya tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan, jadi untuk membunuh waktu saya menonton infotainment. Apakah hal ini juga dirasakan oleh ibu-ibu rumah tangga lainnya yang menjadi target demografi tayangan tersebut? Tetapi saya bukan ibu rumah tangga.

Tiba-tiba alarm ponsel berbunyi dan saya terbangun jam 05.30. Untuk melupakan mimpi buruk tadi, saya segera mandi dan solat subuh. Jam 08.00 saya sudah berada di atas mobil travel yang mengantarkan saya ke Bandung. Hari ini saya akan bertemu teman di Bandung. Dia adalah pembaca blog ini. Sebelumnya kami tidak pernah bertemu dan hanya berkomunikasi lewat sms dan YM. Tetapi hubungan kami sangat dekat, saya menceritakan semua masalah saya kepadanya. Tehan, yang kebetulan seorang psikolog, membantu saya menghadapi masalah-masalah tersebut.

Jam 11.00 saya sampai. Tehan mengajak saya ke Gedung Sate. Kemudian ke Jonas, studio foto terbesar di Bandung. Studio foto ini cukup unik, dengan konsep seperti plaza, pengunjung bebas keluar masuk gedungnya. Dari Jonas kami ke Gedung Pos Indonesia, baru ke BIP untuk makan siang. Ketika saya dan Tehan sedang ngobrol di Tony Jack BIP, saya merasa ada yang memperhatikan. Saya menoleh ke belakang, ternyata ada om-om. Tapi kata Tehan itu tante-tante.







Anyway, Tehan mencoba mengaplikasikan ilmu psikologinya dengan menyuruh saya membuat gambar orang dan pohon. Dari gambar tersebut, dia mencoba menganalisa sifat dan kepribadian saya. Tehan bilang saya memiliki pribadi yang suram, tetapi mencoba menyembunyikan kegelapan tersebut. Pada siang hari saya adalah seorang pegawai yang baik, berintegritas tinggi, dan cerdas. Saya memiliki kharisma yang membuat orang-orang tertarik dan respek. Tetapi ketika malam, saya bisa berubah seratus delapan puluh derajat. Saya memiliki kecenderungan untuk menghakimi seseorang dengan nilai-nilai yang saya yakini. Tindakan main hakim sendiri ini penuh dengan kekerasan. Saya tidak segan-segan menghajar atau menghabisi nyawa seseorang ketika saya yakin orang itu mempunyai dosa besar, misalnya pelaku korupsi, pemerkosa, pembunuh, dan tindakan amoral lainnya. Bohong ding, itu film Dexter.

Dari BIP kami ke Kartika Sari membeli oleh-oleh. Saya membeli dua kotak molen. Tehan membelikan saya satu kotak cheese roll. Inilah salah satu manfaat dari blog. Anda bisa mendapat teman dari berbagai daerah. Dan ketika Anda berkunjung ke daerah tersebut akan dilayani dengan baik oleh mereka. Contohnya PNS Sexy ketika berlibur ke Malang dia dilayani dengan total oleh tante-tante / penggemarnya dan menghemat biaya liburan jutaan rupiah. Sebenarnya kalau saya mau bisa saja saya minta Tehan untuk membelikan saya lima kotak cheese roll dan bahkan mengganti ongkos transportasi saya ke Bandung. Tapi saya cukup tahu diri, toh blog saya tidak sepopuler blog PNS Sexy yang page hit counternya bisa ratusan kali perhari.

Oh iya, Tehan sekarang sudah punya blog. Dia juga bisa memberikan jasa layanan konsultasi psikologi. Tarifnya murah lo, cuma Rp 50.000 per sesi. Coba bandingkan dengan layanan konsultasi psikolog lainnya yang bisa ratusan ribu. Selain itu, 50% dari uang yang Anda bayar kepada Tehan akan disumbangkan kepada saya sebagai imbalan jasa promosi. Jadi, Anda bisa mengurangi tekanan mental yang Anda hadapi, sekaligus menambah rekening tabungan saya. Tunggu apa lagi, segera kunjungi blog Tehan.

Minggu, 17 Januari 2010

Minggu, 17/01/2010

Kamis malam biasanya umat Islam melakukan wirid, tapi kamis malam ini adalah 31 Desember dan semua orang merayakan malam tahun baru, kecuali fans fanatik Gusdur (semoga arwah beliau diterima di sisiNya). Untunglah Pupu mendapat pinjaman mobil dari bosnya, Merci E 200, sehingga kami tidak perlu bermuram durja di rumah di saat seluruh dunia merasakan euforia pergantian tahun 2010.

Jadi kami memutuskan untuk berkeliling Jakarta. Ketika mobil kami keluar dari komplek, Satpam berdiri menyambut dan menaruh tangan di kening tanda hormat. Pupu bilang selama ini keluar masuk komplek, satpam disitu tidak pernah sehormat itu, bukti bahwa nilai seseorang dilihat dari apa yang dimilikinya. Saya teringat suatu penggalan puisi yang waktu saya SD sangat sering diputar di TPI (ketika itu TPI merupakan stasiun TV paling happening); "Dasi tanpa leher masih berharga. Tetapi leher tanpa dasi tak berharga apa-apa". Anyway, dari Depok kami ke Tangerang, dan dari Tangerang kami terdampar di tol Tanjung Priok melihat kembang api dari sana.



Hari jumat dan sabtu saya gunakan untuk memikirkan suatu masalah yang cukup pelik, saya ingin jalan-jalan dengan Pramugari (Pram). Saya ingin nonton Sherlock Holmes, tetapi bioskop di Depok belum ada yang menayangkan. Saya mengajak Pram untuk nonton di Bogor. Kata Pupu, kenapa tidak sekalian di Tangerang. Komentar Ispu, di Cikarang saja yang lebih jauh. Kepu bilang, Bogor sering hujan, siap-siap pulangnya kerokan. Saya jawab, hujan itu romantis.

Hari Minggu saya bertemu dengan Pram si stasiun Depok Baru jam 12.00. Kami ke Bogor naik KRL Ekonomi AC, tiketnya seharga Rp 5.500. Tapi ACnya mati, yang ada hanya kipas angin berputar. Setelah sampai di stasiun Bogor, kami naik angkot ke Botani Square. Waktu naik angkot kepala Pram kejedot atap, sepertinya sangat sakit. Saya ikut merasakan sakitnya.

Kemudian kami berada di 21 dan ternyata Sherlock Holmes juga tidak diputar. Kami merasa putus asa dan memutuskan untuk memilih film secara acak, Planet 51. Film Planet 51 menceritakan manusia yang terdampar di planet asing. Tidak berapa lama saya merasakan kantuk.

Tiba-tiba sudah jam 16.00 dan sekarang kami berjalan ke Kebon Raya Bogor. Sayangnya, tempatnya sudah tutup. Saya teringat kalau di tempat ini ada Kafe Dedaunan dan kata Satpam buka sampai malam, tetapi kami harus memutar masuk dari Pintu III. Jadi kami naik angkot lagi dan syukurlah kepala Pram baik-baik saja.

Masuk dari pintu III, kami berjalan kira-kira seratus meter menuju kafe melalui jalan yang kiri kanannya dipasangi obor. Kafe Dedaunan ini dikelilingi oleh pepohonan dengan lapangan hijau yang luas di depan. Anda bisa menyaksikan matahari terbenam (kalau tidak mendung) dan merasakan hembusan angin sepoi-sepoi dari pepohonan di sekitar. Kafe Dedaunan menawarkan berbagai menu tradisional dan internasional. Saya memesan Ice Chocolate dan Poffertjes, Pram memesan es kelapa muda. Bagi Anda yang suka hal-hal gratisan, saya sarankan masuk Kebon Raya Bogor dari sini. Mulai jam 17.00 masuknya gratis. Tapi kalau makan harus bayar.



Saya menulis status di twitter "@kafe dedaunan bogor dengan si pramugari", dan mendapat balasan dari @roidtaufan "@selasasore pramugarinya cowok apa cewek. aku sdg bersama waria di warung trio.warianya cewek,bukan cowok katanya." dan balasan dari @jengskaa "@selasasore sALam zaCh wAt dY.mGa2 ngEdatenYah lAntjaR." Saya bersyukur mempunyai teman yang sangat perhatian seperti mereka.

Setelah magrib saya dan Pram pulang ke Depok, naik KRL AC Ekonomi juga. Entah kenapa kali ini ACnya nyala. Walaupun kami capek berdiri di kereta, saya melihat wajah Pram tersenyum. Mungkin kami sedang beruntung. Kami juga beruntung Bogor tidak hujan sehingga tidak perlu kerokan. Saya sangat puas karena ide jalan-jalan ke Bogor tidak seburuk yang dibayangkan Pupu, Ispu, dan Kepu.

Senin, 11 Januari 2010

Senin, 11/01/2010

Sementara ini saya tinggal di depok, di rumah sepupu. Yang tinggal di rumah sepupu ada sepupu (Pupu), istri sepupu (Ispu), anaknya yang berusia 4 tahun (Chya), dan keponakan sepupu (Kepu). Kadang-kadang ada pemain tambahan juga, bapaknya sepupu (Bapu) dan ibunya sepupu (Bupu). Maaf kalau nama samarannya rada tolol, tapi Anda harusnya sudah tahu resiko membaca tulisan-tulisan saya dapat menurunkan kesehatan mental.

Tinggal di ruman sepupu ini adalah pengalaman yang unik. Melihat kehidupan mereka sehari-hari yang ala rock n roll dan serba santai, ada banyak kejadian konyol dan percakapan santai yang membuat saya tersenyum menyaksikannya.

Pupu: *berteriak dari dapur* Bungaku dimakan kelinci!!! bungaku dimakan kelinci!!!
Ispu: Bunga yang mana, yang?
Pupu: Anturium, yang jemani pula!!!
Ispu: Mungkin kelinci kita jelmaan suzanna, suka makan bunga
Chya: Hore!!! Kelinciku hebat!!!!
Pupu: Aku potong juga nih kelinci


Ispu: *nonton tv dengan kusuk*
Pupu: Bunda, ambilkan minum
Ispu: kuntilanak, a****g, b**i, ngagetin aja.
Pupu: Siapa yang ngagetin, dasar nenek-nenek, latah.
Chya: Bunda kayak nenek-nenek


Chya: *rebutan sepeda dengan temannya*
Ispu: Kakak, mainnya gantian dong
Pupu: Tadi sepedanya dianggurin, giliran mau dipinjem teman aja ikut-ikutan. Kakak main otopet dulu, ntar gantian!
Chya: *berhasil menguasai sepeda*
Ispu: Memanglah anak bapak (nama sepupu) ini. Latah kali jadi orang
Pupu: Gimana gak latah. Emaknya aja latah, segala kuntilanak kebun binatang disebut.

Pupu: *ngemil di depan tv*
Ispu: *pengen ngemil juga, nyari makanan di kulkas* Ayah, punyaku mana?
Pupu: Punya kamu ya nempel di badan kamu
Ispu: Biji lah yah
Chya: Punya bunda nempel di genteng

Yah, beginilah kehidupan sehari-hari di rumah sepupu. Semuanya serba santai, tidak perlu terlalu serius. Cuma saya agak kasihan juga melihat Chya ada banyak kata-kata yang tidak pantas untuk dia dengar. Saya juga melihat mereka sangat boros, besar pasak daripada tiang. Tapi Ispu bilang, "hidup cuma sekali, rugi kalau tak dinikmati", dan mengenai gaya hidupnya dia bilang "kita memang miskin, tapi harus sombong".

Senin, 04 Januari 2010

Senin, 04/01/2010

Hari senin saya yudisium dan resmi menjadi sarjana. Hari rabu saya mulai membongkar kamar dan mengepak barang-barang untuk pindahan. Saya akan pindah dari sini.

Kemudian saya merasa sedih. Sepertinya ada unfinished business alias masalah yang belum saya selesaikan di sini. Saya sendiri tidak tahu masalahnya apa, tapi sepertinya ada yang mengganjal di belakang kepala saya dan berteriak "Hei, selesaikan dulu urusanmu di sini, baru kau boleh bikin masalah di tempat lain". Atau mungkin juga saya kecewa dengan diri sendiri selama dua tahun di Jakarta ini, tidak menggunakan kesempatan kedua yang sudah diberikan Tuhan. Mungkin juga harapan saya dulu terlalu besar. Pada saat bekerja di Luwuk saya membayangkan kehidupan kuliah di Jakarta pasti sangat menyenangkan. Membayangkan akan banyak kesempatan dan hal-hal yang tak bisa dilakukan di Luwuk dapat dilakukan di Jakarta. Dan ketika harapan itu tidak sesuai kenyataan saya pun berduka.

Setelah merenung dan melakukan, saya melihat seisi kamar yang berantakan. Saya berdoa, "Tuhan saya capek sekali dengan cobaan yang kau berikan. Tolong kemasi barang-barang saya dan bersihkan kamar saya." Setelah berdoa tiba-tiba semua barang-barang saya sudah dikemasi dengan rapi.


Kemudian saya ke kantor pos mengirimkan buku-buku dan CPU ke Medan. Tarifnya sebesar Rp. 340 ribu.


Dari kantor pos saya balik lagi ke kosan. Kemudian saya melihat barang-barang saya. Semuanya ada enam koli. Pasti akan over bagasi dan mahal sekali. Saya berdoa, "Tuhan saya capek sekali dengan cobaan yang kau berikan. Tolong kurangi barang bawaan saya." Setelah berdoa tiba-tiba barang bawaan saya tinggal lima koli.


Sebelum meninggalkan kamar, saya menyapukan pandangan ke seluruh kamar. Saya melihat hiasan dinding yang saya beli di Bali dua tahun lalu. Hiasan berupa mozaik kaca yang berbentuk lumba-lumba, binatang kesukaan saya. Saya ambil fotonya sebagai kenang-kenangan, lalu saya menutup pintu dan pergi.