Senin, 21 Desember 2009

Senin, 21/12/2009

Saya sedang membaca bahan Akuntansi Pemerintah ketika paket itu tiba. Kotak warna coklat itu saya buka dan mendapatkan lima parfum dalam bentuk vial yang dipesan dari internet. Saya memang sedang mencari parfum yang pas, yang tahan lama dan bisa digunakan siang atau malam.

Pertama kenal parfum waktu SMP, ketika kakak saya membeli Versace Red Jeans dan Blue Jeans. Belum pernah saya menghirup aroma sewangi itu. Parfum kedua yang saya coba adalah Kenzo. Sebenarnya ini punya sepupu, dia berikan pada saya. Baunya tidak biasa memang. Saya memakainya sabtu siang saat kegiatan ekskul di SMA. Bau parfum ini semerbak dan lumayan nonjok, saat panas terik berbaris di lapangan sekolah aromanya semakin kuat. Seperti wangi melon, nanas, dan bengkoang dicampur dengan kaos kaki basah. Menyengat.

Parfum ketiga kalau tidak salah namanya Fujiyama. Ini punya kakak saya, kadang-kadang pagi sebelum berangkat sekolah saya semprotkan ke badan. Wanginya segar, aroma jeruk yang ringan. Waktu itu saya kelas tiga SMA dan baru sadar ternyata parfum bisa menghipnotis beberapa cewek di kelas. Mereka memuji wangi saya, bahkan ada yang terus duduk di sebelah saya mencari-cari perhatian.

Selama kuliah justru saya tidak pernah memakai parfum. Maklum saja, sejak jadi anak kos untuk bisa makan sebulan saja sudah sukur. Paling saya pakai deodorant dan axe. Nah, setelah kerja baru saya mulai beli parfum sendiri. Yang pertama Benetton Sport, belinya di Pasar Rame, Medan. Katanya pasar ini memang menjual barang-barang selundupan dari luar makanya harganya miring. Entah benar atau tidak. Benetton ini awalnya sering saya pakai ke kantor waktu saya masih kerja di Sulawesi Tengah. Wanginya segar, sayang tidak tahan lama.

Kemudian saya beli Versace Blue Jeans yang dulu sering dipakai kakak. Saya suka baunya, seperti membuka sekaleng soft drink yang berisi racikan buah-buahan dan bunga. Sering saya pakai ke kantor. Tapi saya orangnya pembosan, akhirnya parfum ini jarang saya pakai dan sampai sekarang masih ada sisanya sedikit.



Kemudian tahun 2008 lalu saya kuliah lagi di Jakarta. Mulai sering main ke mal, akhirnya mencoba masuk ke C&F Perfumery. Sedikit terkejut melihat harga parfum-parfum terkenal yang harganya gila-gilaan. Soalnya parfum ini termasuk barang yang dikenakan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) yang tarifnya bisa sampai 100 %. Satu botol parfum bisa menghabiskan setengah bulan gaji. Belum lagi SPG yang sangat agresif menawarkan parfumnya. Supaya tidak malu saya membeli satu parfum, merknya Honour. Harganya kalau tidak salah Rp 180.000. Waktu di semprot di kertas wanginya lumayan enak. Tapi setelah di rumah saya semprot ke badan kok baunya kayak parfum om-om dan tidak tahan lama. Mungkin tidak cocok dengan badan saya. Sangat jarang saya pakai, isi botolnya sekarang masih lebih dari separuh.


Yang terakhir saya beli adalah Acqua di Gio, harganya Rp 400.000. Beli dari teman yang katanya punya kenalan yang jualan parfum dengan harga miring. Bandingkan kalau beli di C&F harganya bisa Rp 600.000 lebih. Saat pertama disemprot baunya memang sama dengan yang pernah saya coba di C&F, seperti berdiri di pinggir pantai menghirup angin laut dan aroma bunga-bunga tropis. Tapi tidak sampai sejam aromanya hilang. Saya tidak tahu apakah karena kulit saya kering sehingga parfum tidak melekat di kulit, tetapi saya curiga parfum ini bajakan. Kesal sekali rasanya mengeluarkan duit banyak hanya untuk barang bajakan. Akhirnya saya kasih sepupu.

Akhir-akhir ini muncul kembali niat untuk membeli parfum. Setelah browsing internet saya menemukan beberapa parfum yang kalau dilihat dari beberapa review, mungkin wanginya cocok buat saya. Saya memesan lima buah vial atau tester mini dari sebuah situs. Empat hari kemudian paket itu sampai, langsung saya buka. Isinya; Fuel for Life wanginya tahan lama, tapi terlalu manis seperti buah ceri di atas kue tar. Kenneth Cole Black wanginya menurut saya pas, ada citrusnya, ada buahnya, ada rempahnya. Jean Paul Galtier Le Male wanginya sedikit aneh, tapi dari review internet katanya bisa bikin wanita merasa lemah dan jatuh ke pelukan kita. Vesace eau Fraiche dan Calvin Klein Man wanginya hampir serupa, aroma citrus dengan kesegaran laut. Sepertinya yang Versace lebih cocok dipake siang sedangkan CK Man untuk makan malam romantis atau acara malam formal. Nah setelah mencoba kelima parfum tersebut saya jadi bingung sendiri mau pilih yang mana. Ada yang pernah mencoba kelima parfum di atas? Atau Anda punya saran lain untuk parfum yang tahan lama dan cocok untuk dipakai ke kantor, mohon sarannya.


PS: Tulisan ini dibuat dua minggu yang lalu. Kemarin lusa ketika ke Blok M Plaza saya melihat C&F sedang diskon up to 75%, dan setelah membaui beberapa parfumnya saya akhirnya membeli CK One 200ml seharga Rp 450.000.

8 komentar:

  1. CK onee!! aku suka bgt sama wangi nyaaa..
    aku dibeliin parfume juga donk mas yaseer.. bvlgari pour femme.. yahyahyah?utk kado nataaaal

    BalasHapus
  2. Pesanannya udah kusampein ke sinterklas. Tunggu aja malam natal, kalo pani jadi anak yg baek ntar dkabulkan santa hoho

    BalasHapus
  3. kok kayae banyak yg suka ma ya ck one, jadi pengen... mau dong bang disemprotin ke badan aq!

    BalasHapus
  4. iya soalnya wanginya segar
    semprotin baygon aja perez hehe

    BalasHapus
  5. "waktu kelas 3 SMA, cewe tertarik pada saya...." taukah Anda tentang pheromone? Ia adalah bahan kimia yang disekresikan oleh serangga dan binatang untuk menarik pasangannya. Pheromone sering dicampurkan dalam parfum, efeknya kadang seperti yang Anda tulis diatas. Namun hati-hati, bila Anda pergi ke kebun binatang sembari memakai parfum itu, monyet dan jerapah juga akan tertarik kepada Anda.... secara seksual.

    BalasHapus
  6. itu harga 450rb stlh diskon ato sebelum diskon y? mahal jg y

    BalasHapus
  7. mau nanya bro ?
    pas lu beli parfum daerah pasar rame nama toko nya apa gan ? trus itu parfum ori yg tahan ber jam jam ? thanks gan :)

    BalasHapus
  8. Udah coba antonio banderas blue seduction? menurut aku enak.

    Parfum Pria yang disukai wanita

    BalasHapus